1. Gong Farmer (Pengumpul Limbah)
Gong Farmer ataupun gongfermor adalah sebuah istilah pekerjaan yang digunakan di Tudor, daratan Inggris, untuk seseorang yang bertugas membuang limbah manusia yang terdapat di kakus-kakus pemukiman warga kota. Gong adalah kata lain dari dung, yang artinya kotoran. Sementara farmer memiliki orang yang melaksanakan tugas/tukang. Gong farmer hanya diperbolehkan bertugas pada malam hari, dan harus membuang kotoran tersebut jauh dari pemukiman warga kota. Profesi gong farmer perlahan menghilang dengan ditemukannya, wc dan penyaluran air kotoran yang lebih baik di Kota London.
2. The Groom of the Stool (Tukang Basuh)
Pelayan yang bekerja di sebuah istana kemonarkian Inggris, bertanggung jawab terhadap kebersihan wc, yang ada di dalam istana. Dengan kata lain tugasnya adalah membasuh anus para Raja istana setiap kali masuk ke wc. Pelayan seperti ini telah ada sejak Raja Henry VIII bertahta, hanya dia berada diruangan utuk menemani saja. Namun kemudian perkerjaannya bertambah layaknya seorang asisten pribadi, dan bahkan menangani hal yang berhubungan dengan administrasi di ruang pribadi raja. Walaupun pekerjaanya adalah menceboki raja namun dianggap memiliki gengsi dan derajatnya tinggi.
3. Whipping Boy (Anak Pengganti)
Pekerjaan ini dilakukan oleh anak-anak remaja yang mengabdi kepada seorang pangeran dan apabila sang pangeran berkelakuan tidak baik maka dia yang akan menggantikannya dihukum. Pekerjaaan ini telah ada sejak tahun 1600 dan 1700, mulai dimapankan selama pemerintahan monarki sekitar abad 15 dan 16 masehi. Whipping boy ini disebabkan oleh pemikiran seorang asisten raja yang menyatakan, bahwa raja dipilih oleh Tuhan, dan tidak baik selain raja untuk menghukum keturunannya. Whipping/pencambukan ini dipilih secara ketat, ia harus memiliki waktu kelahiran yang sama dengam sang pangeran. Kemudian dibesarkan dan diperlakukan, bahkan hidup bersama dengan sang pangeran sehingga mereka terjalin ikatan emosional yang kuat. Dan memperlihatkannya disiksa ataupun menerima hukuman adalah juga menghukum sang pangeran secara psikologis.
4. Resurrectionist (Pencuri Mayat)
Di Inggris, pencurian mayat merupakan sebuah kejahatan biasa dan hukumannya pun cukup ringan. Hal inilah yang menjadikan pencurian mayat menjadi sebuah peluang usaha, karena tubuh manusia yang telah mati diperlukan sebagai bahan penelitian oleh sekolah-sekolah kedokteran di Eropa. Salah satu metode pencurian yang mereka lakukan adalah dengan menggunakan sekop kayu, sehingga bunyi gesekannya lebih rendah daripada besi. Namun hal yang unik adalah ketika mereka menemukan mayat dengan berbagai perhiasan, mereka bahkan tidak menyentuhnya. Kejahatan terbesar pencurian mayat terjadi sekitar tahun 1827 – 1828 di Edinburg, mereka dengan sengaja membunuh untuk mendapatkan mayat yang segar dengan harapan mendapat bayaran yang tinggi.
5. Dog Whipper (Pengikat Anjing)
Pekerjaan mengikat anjing ini telah ada di daratan Eropa sekitar abad 16 hingga 19, yang dilakukan oleh biarawan ataupun pengurus gereja. Hal ini disebabkan oleh orang-orang Eropa yang suka membawa anjing peliharaan ke gereja, mereka akan melaksanakan tugasnya ketika anjing-anjing tersebut mulai berbuat gaduh. Pekerjaan ini banyak ditemukan di gereja-gereja Kota Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar