Jika tak ada aral melintang, 6 Agustus 2012 mendatang, sebuah pesawat ruang angkasa tiba di permukaan Mars setelah mengarungi ruang angkasa selama 9 bulan dari Bumi. Saat akan mendarat, pesawat itu akan membuka kakinya, menyalakan kamera, serta mengaktivasi roda, mengubah diri dari pesawat menjadi kendaraan penjelajah.
Curiosity namanya. Ia didesain untuk menyelidiki planet terdekat dari kita yang diperkirakan pernah menampung kehidupan layaknya di Bumi. Namun Mars mengalami serangan pemanasan global hebat hingga menjadi planet kering kerontang seperti sekarang. Ia akan melanjutkan pekerjaan Sojourner (mendarat 4 Juli 1997), Spirit, dan Opportunity (mendarat pada Januari 2004).
Tapi Curiosity adalah wahana berbeda. Ia memiliki ukuran sebesar Mini Cooper, punya lengan robot besar, stasiun pemantau cuaca, dan jauh lebih berat dibanding kendaraan penjelajah Mars terdahulu. Ia juga akan melakukan penelitian dengan cara belum pernah dilakukan sebelumnya, yakni penelitian secara real time langsung dari lapangan.
Curiosity juga dilengkapi 10 instrumen yang memungkinkannya menggali, mengebor, bahkan menembakkan laser ke bebatuan untuk menguji susunan kimia tanah dan debu planet Mars. Misi diembannya termasuk membantu ilmuwan memahami lingkungan dan atmosfir planet itu. Semua informasi itu sangat dibutuhkan untuk persiapan pendaratan manusia ke Mars.
Doug Ming, peneliti di Mars Science Laboratory, menyebutkan NASA punya target mengirim manusia ke Mars, dan membawanya kembali ke Bumi dengan selamat. “Untuk itu, kita perlu mengetahui apa yang ada di permukaan planet itu,” ujarnya.
NASA sendiri menargetkan mereka akan mengirim manusia ke Mars pada pertengahan 2030-an. Namun, sebelum itu, banyak hal harus dilakukan oleh Curiosity. Misalnya untuk menentukan apakah di sana ada sumber daya yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan manusia selama di Mars.(np)
0 komentar:
Posting Komentar