Minggu, 18 Maret 2012

WASPADA BUDAYA JAHILIYAH


Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati­hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa­dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang­orang yang fasik. Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi  orang­orang yang yakin? (QS. al­Mâidah [5]: 49–50)

Sebagian besar kaum muslimin tidak paham dengan maksud istilah jahiliyah, sehingga ada yang berpendapat, “Sekarang sudah tidak ada jahiliyah karena sudah datang agama Islam.”  Di sisi lain, sebagian mereka berkata, “Masyarakat muslim zaman  sekarang adalah masyarakat jahiliyah.” Untuk mengangkat kebodohan tentang hal ini dari diri kita, mari kita kaji tafisr ayat yang mulia di atas ?
Makna ayaT sEcara uMuM
Ibnu Katsir  berkata, “Allah  menging­kari orang yang keluar dari hukum­Nya yangpenuh dengan berbagai macam kebaikan ini, Allah  melarang semua kejahatan dan berpa­ling dari kebenaran karena mereka hanya ber­pegang kepada pendapat, hawa nafsu, dan un­dang­undang yang dikemas oleh tokoh tokohmereka tanpa ada rujukan dari syari’at Allah, sebagaimana orang jahiliyah menghukumimanusia dengan kesesatan dan kebodohan yang mereka kemas, dan sebagaimana bangsa Tatar berhukum dengan undang­-undang ke­rajaan yang diambil dari kerajaan Jenghis Khan yang dikemas oleh al­ Yasiq. Undang­undangitu merupakan kumpulan hukum yang dipetikdari berbagai macam agama yang berbeda, dari agama Yahudi, Nasrani, dan agama Islam, dan pada umumnya ketetapan di dalamnya ber­sumber dari pemikiran dan hawa nafsu belaka, lalu ditetapkan untuk rakyat. Mereka lebih mendahulukan undang­-undang itu daripada al­Qur'an dan Sunnah.
Asbabun nuzulIbnu Abbas  berkata, “Rasulullah  per­nah disuruh memilih, bila perlu menghukumi mereka dengan hukum mereka atau tidak menghukuminya, lalu beliau bermaksud menghukumi dengan hukum mereka, maka turun­lah ayat ini, dan Rasulullah  menyuruh agar mereka dihukumi dengan kitab kita (yaitu al­Qur'an).”
Makna jahiliyahJahiliyah berasal dari kata jahl—kebalikan­nya “ilmu”—artinya kebodohan, tidak berilmu din yang haq dan pelakunya berhukum dengan hukum hawa nafsu buatan manusia.
Wajibkah MEngETahui PErkara jahiliyah?Mungkin ada yang bertanya? Mengapa kita harus mengetahui jahiliyah, keburukan dan kebodohan, bukankah sudah datang kebenaran Islam? jawabnya mengetahui perkara jahiliyah wajib, karena orang yang tidak tahu jahiliyah dia akan jatuh kepada perkara jahil.
Wajib bErhukuM dEngan hukuM AllahAyat di atas mewajibkan kita agar berhu­kum dengan hukum Allah e dalam segala urusan hidup kita, karena setiap permasalahan telah dijelaskan hukumnya. Siapa pun yang berselisih wajib mengembalikan perkaranya kepada al­Qur'an dan hadits yang shahih, tidak mengembalikannya kepada “hukum bapak” dan lainnya.
Wajib MEninggalkan hukuM jahiliyahDi antara nama Allah  yang wajib kita imani adalah al-Hakim artinya Dzat Yang Maha Menghukumi, maka tidak ada yang ber­hak menghukumi hamba melainkan Allah saja.
BolEhkah MEnghiduPkan kEbudayaan jahiliyah?Menurut asal, kita dilarang menghidupkan budaya jahiliyah karena budaya mereka pada umumnya bersumber dari hawa nafsu, kecua­li perkara yang ditetapkan oleh syari’at Islam. Menghidupkan budaya jahiliyah berarti meng­hidupkan kebodohan, kesesatan, dan kezhali­man. Seandainya budaya jahiliyah itu banyak faedah dan kebaikannya, tentu sia­sia Allah mengutus Rasulullah  dan menurunkan ayat al­Qur'an. Maka dengan diutusnya utusan dan diturunkannya wahyu menunjukkan bahwa ja­hiliyah itu hina dan berbahaya.
Bahaya PEradaban jahiliyahJahiliyah produk hawa nafsu dan pemikiran manusia belaka, jahiliyah sangat berbahaya, dia adalah gelap, sesat dan menyesatkan. Jika kita mengikuti orang yang tidak tahu urusan dunia berbahaya, maka bagaimana mengikuti orang yang tidak tahu ajaran Islam.
PErkara jahiliyah yang diTolak olEh Islam
1. Berdo’a kepada ahli kubur dan wali
2. Bangga dengan perpecahan dan membenci  persatuan
3. Bangga dengan pemberontakan dan merasa hina dengan taat kepada pemimpin
7. Bangga dengan kedudukan dan mencela keturunan
Selengkapnya silahkan baca di Majalah Al Furqon No. 121. edisi cetak. Langganan hubungi: Abu Hammam: 081332756071. KLIK: DAFTAR LANGGANAN

2 komentar:

insidewinme mengatakan...

Ketika Rasulullah Saw. menantang berbagai keyakinan bathil dan pemikiran rusak kaum musyrikin Mekkah dengan Islam, Beliau dan para Sahabat ra. menghadapi kesukaran dari tangan-tangan kuffar. Tapi Beliau menjalani berbagai kesulitan itu dengan keteguhan dan meneruskan pekerjaannya.

Unknown mengatakan...

itulah yang harus kita teladani dri Rosull... :)

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo